
Holocaust berarti pembunuhan massal dengan cara membakar. Masalah ini diangkat kembali setelah Perang Dunia II. Selama bertahun-tahun, Yahudi menggunakan tragedi Holocaust sebagai cara untuk menarik perhatian masyarakat internasional, terutama sebagai justifikasi atas perbuatan-perbuatan mereka selama ini.

Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyambut peringatan tahunan hari holocaust yaitu pembantaian orang Yahudi oleh Nazi Jerman yang terjadi selama perang dunia ke-2. Dan ia bertekad akan mencegah siapa saja yang memungkiri pembantaian itu dari mengulanginya.
Tekad itu diucapkannya dalam satu upacara di Yerusalem hari Senin beberapa jam setelah presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menimbulkan kemarahan pada satu konferensi PBB dengan menyebut penderitaan orang Yahudi itu hanya dalih untuk mendirikan Israel.
Tema Holocaust tahun ini adalah anak-anak. Menurut Israel, anak-anak Yahudi yang hilang dan terbunuh pada peristiwa Holocaust berjumlah tidak kurang dari 1,5 juta orang anak. Jumlah keseluruhan Yahudi yang dibantai oleh Nazi pun, masih menurut pihak Israel, adalah 6 juta jiwa. "Sekarang, anak-anak Yahudi mempunyai rumahnya sendiri yaitu negara Israel," ucap Netanyahu dalam sambutannya pada acara itu. Ini contoh pemimpin berperilaku Dajjal, belum hilang pembantaian terhadap anak2 Palestina dari ingatan kita, malah mengagendakan holocaust adalah anak-anak. Apakah ini sebenarnya Holocaust terhadap Palestina.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Yahudi terlalu melebih-lebihkan tragedi Holocaust. Para sejarawan tidak mengingkari terjadinya pembunuhan orang-orang Yahudi oleh pasukan Hitler, namun kenyataannya tidak separah dan sedahsyat itu. Setelah PD II, Nazi menghabisi semua etnis dan agama yang ada di dunia, selain bangsa Arya dan mereka yang berpaham fasis. Holocaust pada era PD II tidak mempunyai laporan mengenai pembunuhan massal orang-orang Yahudi. Nazi, baik dulu ataupun orang-orang sekarang yang masih aktif namun diam-diam, berulang kali menyatakan bahwa pembantaian itu tak pernah terjadi.
Selama ini, dengan perisai Holocaust ini, Israel terus-menerus meninta ganti rugi pada negara-negara Eropa, terutama Jerman. Frederick Toben mengatakan, “Negara Israel dibentuk atas dasar kisah Holocaust. Oleh karena Holocaust adalah kisah BOHONG, berarti Israel dibangun di atas KEBOHONGAN BESAR.” Kelestarian Israel sangat bergantung pada keyakinan masyarakat Barat akan kebenaran kisah pembunuhan 6 juta warga Yahudi di Eropa oleh Hitler.
Tahun ini, masyarakat dunia mulai sadar bahwa Holocaust yang sebenarnya tidaklah seperti yang diinformasikan selama ini. Melihat agresi Israel ke Gaza beberapa bulan lalu, masyarakat Eropa menjadi tahu, siapa sebenarnya korban Holocaust sesungguhnya: Rakyat Palestina. Sedangkan pelakunya tidak lain adalah Israel.
4 komentar:
memang biadab orang israel...
lebih baik Ahmedinejad meluncurkan nuklirnya ke Israel biar mreka lenyap di muka bumi ini...
Setuju, bro.Sebenarnya Israel itu negara penakut yang berlindung di bawah ketiak AS
terkutuklah kalian para zionis israel, ya Allah lindungilah saudara2ku d palestina.
Kapan sih, israel it sadar kalau mreka it kejam bgt slama ini ??;-(
Post a Comment
Terima Kasih Atas Komentarnya dan NO SPAM Friends, U COMMENT I FOLLOW